Achmad Sarjono
Achmad Sarjono
  • Feb 10, 2022
  • 3247

Menkes Targetkan Vaksin Merah Putih jadi Booster, Vaksin Anak hingga Donasi Internasional

Menkes Targetkan Vaksin Merah Putih jadi Booster, Vaksin Anak hingga Donasi Internasional
Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia (RI), Ir Budi Gunadi Sadikin CHFC CLU., saat memberikan sambutan via zoom. (Foto: Bastian Ragas)

SURABAYA - Vaksin Merah Putih telah resmi menjajaki tahap uji klinis pada Rabu (9/2/2022). Jika berjalan lancar, Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia (RI), Ir Budi Gunadi Sadikin CHFC CLU, menyebutkan bahwa vaksin Merah Putih akan digunakan sebagai booster, vaksin anak hingga vaksin donasi internasional.

Meski telah dicanangkan, realisasi vaksin Merah Putih sebagai booster juga harus selaras dengan program vaksinasi primer yang ditargetkan usai pada akhir Maret 2022. “Memang harus menunggu kecepatan vaksinasinya seperti apa. Untuk itu, strategi uji klinik harus disesuaikan dengan timing penyuntikan, ” sebutnya

Sementara itu, penggunaannya untuk vaksin anak dianggap Ir Budi sebagai potensi besar bagi Indonesia. “Tidak banyak vaksin primer untuk anak usia 3-6 tahun, sehingga vaksin Merah Putih memiliki potensi besar dalam penggunaannya, ” jelasnya secara daring dalam seremoni uji klinik tersebut.

Selain sebagai booster dan vaksin anak, pemerintah dan kementerian kesehatan juga mendorong satu-satunya produksi inisiatif vaksin dalam negeri yang menjalani tiga tahap tersebut, sebagai vaksin donasi internasional. “Presiden bersedia menggunakan ini sebagai vaksin donasi dari republik Indonesia khususnya sebagai ketua G20, ke negara-negara lain yang membutuhkan, ” katanya.

Dengan sertifikasi halal yang dimilikinya, vaksin Merah Putih diharapkan dapat mencakup seluruh penduduk, termasuk dengan negara yang memiliki populasi agama Islam. “Sehingga dengan demikian bukan hanya secara lokal, namun juga internasional, ” tuturnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, setelah melakukan uji klinik, vaksin Merah Putih harus sesegera mungkin melakukan proses registrasi skala global. “Sebelum diedarkan secara internasional, vaksin Merah Putih harus terlebih dahulu melakukan proses registrasi di World Health Organization (WHO), dan mendapatkan listing internasional, ” sebut pria kelahiran Jawa Barat itu.

Mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan kementerian kesehatan, Ir Budi selaku MenKes optimis vaksin Merah Putih berhasil menjalani uji klinis, serta memenuhi harapan dan rencana yang telah dibuat. “Walaupun nantinya menjadi lebih sulit, namun dengan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak yang telah diterima, saya rasa bisa dilakukan dengan baik, ” sebutnya.(*)

Bagikan :

Berita terkait

MENU