Mahasiswa UNAIR Raih Silver Medal di International Invention Competition For Young Moslem Scientist (IICYMS) 2022

    Mahasiswa UNAIR Raih Silver Medal di International Invention Competition For Young Moslem Scientist (IICYMS) 2022

    SURABAYA – Prestasi yang membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR). Mereka adalah Sulthan Fathi Nur Alauddin (FST); Ardelia Bertha Prastika (FK); Syadilla Rahmansyah (FKM); Intan Fairuz Zakia (FK); dan Bernika Citra Dwi Prasetya (FISIP).

    Mahasiswa yang berasal dari berbagai lintas jurusan dan angkatan UNAIR tersebut berhasil memperoleh silver medal kategori social life International Invention Competition For Young Moslem Scientist (IICYMS) 2022. Kompetisi itu diselenggarakan pada 21 Mei - 14 Juni 2022 di UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jawa Barat. 

    Sulthan Fathi Nur Alauddin selaku ketua tim, Senin (20/6/2022) mengungkapkan bahwa ide yang diusung adalah Nuqof: Halal Water Treatment Device With Ocimum Sanctum L Based on Crowdfunding Wakaf as an Effort to Empowering Drought-Affected Community to Support SDGS 2030. 

    “Optimalisasi wakaf di Indonesia yang belum maksimal menjadi latar belakang kelompok kami untuk mengembangkan sebuah instalasi pengolahan air minum yang nantinya insya Allah berbasis waqaf, ” ungkapnya.

    Ide yang diusulkan, sambung Sulthan, yaitu pengadaan air bersih bagi masyarakat yang membutuhkan dengan sistem waqaf. Pengadaan air bersih tersebut memiliki konsep filtrasi yang mengabungkan tiga filtrasi berupa keramik, kemangi, dan batu alam zeolite. 

    “Sehingga nantinya budaya waqaf di Indonesia tidak hanya diperuntukan bagi masjid, pesantren saja, akan tetapi hal-hal yang menyangkut kemanusiaan lainnya seperti pengadaan air bersih, ” jelasnya. 

    Dari adanya ide tersebut, Sulthan berharap wilayah di Indonesia yang mengalami kekeringan dan membutuhkan pasokan air bersih dapat teratasi dengan adanya Nuqof tersebut. Sehingga di Indonesia tidak terdapat wilayah-wilayah yang mengalami kekurangan air bersih maupun air layak konsumsi. 

    “Harapannya tidak ada lagi lokasi-lokasi kekeringan di Indonesia, khususnya yang airnya itu masih tidak layak minum, tidak layak konsumsi, atau tidak layak digunakan, ” ungkapnya. (*)

    SURABAYA
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Pangdam V/Brawijaya : Liga Santri di Jombang...

    Artikel Berikutnya

    Tips Bangun Personal Branding di Media Sosial

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Musik Ramuan DJ Amel Zoya Bisa Buat Orang Joget dan Happy
    Konsolidasi Perhutani dan LMDH untuk Kemitraan Produktif
    Pendam Brawijaya Gelar Karya Bakti di Kecamatan Sawahan
    Perhutani Probolinggo Ikut Berpartisipasi dalam Acara Underwater Clean Up di Pantai Tampora Situbondo

    Ikuti Kami